Latest Stories

Rate Card Sharing Tips [For Bloggers]


Halo semua! Saatnya menulis postingan blog yang berhubungan langsung dengan para blogger hehe. Jadi aku sering banget ditanyain tentang yang namanya "rate card". Yuk bahas aja :)
Anyway, sebelumnya mau disclaimer kalau post ini bertujuan untuk sharing dan berbagi pengalaman bukan untuk pamer/sombong/menggurui/apapun yang bersifat arogan. Post ini aku buat murni karena ingin memberikan inspirasi buat temen-temen b/vloggers yang pernah bertanya tentang rate card. Karena aku sudah blogging lebih dari 3 tahun, dan pernah kerja di tempat agency blogger, akhirnya aku lumayan mengerti tentang rate card.

Buat kalian yang malas baca, lol, bisa nonton aja aku lagi ngoceh-ngoceh cantik di video ini, jangan lupa subscribe juga ya :)



Yak. Bahas satu-satu yah. Ada tiga kelompok pertanyaan yang sering ditanyakan. Ini aku dapatk dan ringkaskan dari pengalaman ngeblog, kerja di agency, ngobrol sama brand-brand, sharing dan tukeran ratecard sama sesama blogger/influencer. Semua aku tarik benang merahnya.


1. APA ITU RATECARD
Basically, ratecard adalah "daftar harga" yang (menurutku) setiap blogger harus punya, dan dibuat sendiri secara personal. Kenapa harus punya ratecard? Karena kita sebagai blogger bisa dihitung sebagai media juga, terlepas dari berapa jumlah reader/followers yang kita punya saat ini, toh kita selalu berkembang setiap harinya. Effort yang kita lakukan setiap menulis di blog atau posting di social media itu minimal juga memakai internet dari paket yang kita beli sebelumnya. Bahkan ada banyak banget blogger Indonesia yang sudah mulai bisa menjadi committed full-timer *tepok tangan*.
So, "hargai" dirimu dengan mulai membuat ratecard.


2. CARA MENENTUKAN HARGA RATECARD?
Pertanyaan ini hanya diri sendiri yang bisa menjawab dan menentukan, karena setiap influencer pasti punya standar dan kapasitas yang berbeda-beda dong. Bisa diukur biasanya dari: banyaknya followers, engagement dengan followers, dan kualitas video/blog post. Untuk nominalnya, pasti semua orang akan beda, buat tau "pasaran" harga, menurutku lebih enak kalau punya komunitas, disitu bisa saling sharing dan tanya-tanya, asalkan ingat, tanya tentang uang itu sama orang yang sudah kenal saja ya, karena riskan dan sensitif...
Biasanya, umumnya, influencer yang punya lebih banyak followers (dan engagement tentunya, bukan yang modal beli followers), akan punya harga nominal yang lebih besar daripada yang masih merintis, ya wajar dong, sudah bisa dihitung media juga kan, semakin banyak pembaca akan semakin dipercaya.

Paling simpel itu menghitung melalui aset. Kalian harus tahu harga kamera yang dimiliki, koneksi internet, skill fotografi, skill menulis, editing & lighting (buat vlogger), ketepatan waktu, dll, ini semua bisa ditotalin dan dijadikan patokan kira-kira. Yah bukan berarti kamera 6juta + lighting 2juta terus ditotalin terus yah bisa jadi muahaaal bingit dong lol. Dikira-kira aja, bisa dibikin juga ratio perbandingannya kan :) Intinya aset dan skill yang kita punya itu harus seimbang dengan harga tersebut. Jadi brand juga gak akan nawar dan menertawakan kita di belakang.

Beberapa blogger punya strategi yaitu 'start from', jadi harganya ada minimum, ini bisa juga menjadi kamuflase bagi brand sehingga bisa nego terlebih dahulu. Kalau untuk projek yang besar dan durasinya lama, pasti akan dibuat meeting lanjutan dan kalian bisa hitung nih berapa kira-kira harganya.


3. BAGAIMANA CARA MEMBUAT RATECARD?
Ini kita akan masuk ke ranah teknis yah. Aku bikin ratecard menggunakan Adobe Illustrator, dan sangat kusarankan untuk kalian membuat ratecard dengan format .pdf atau .jpeg dan di zip jadi satu. Kenapa? Karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti data yang diubanh (jarang terjadi sih tapi kan waspada harus dong). Lebih terkesan profesional juga kalau pakai pdf kan, seperti e-book gitu deh, daripada .docx yang lebih terlihat seperti karya tulis anak SD :p
Kalian bisa pakai semua program microsoft office: excel/word/ppt dan bisa di save-as pdf kok, kalau yang suka design, lebih baik dan cantik lagi kalau dibuat yang manis di program Adobe. Biar lebih memberikan kesan yang baik, dan juga menunjukkan jati dirimu sebagai blogger profesional.

Nyaris sebagian besar blogger membuat harga mereka dalam format "paketan", 
misalnya: 1 blogpost + 1 instagram + 1 twitter = Rp sekian.
atau: 1 youtube (5mnt) + 2 blogpost + 5 instagram = Rp sekian.
Intinya seperti combo makanan di McD gitu deh, biar kesannya lebih ekonomis dan brand tertarik untuk ambil semuanya sehingga kita semakin terjamin hidupnya :D
Selain paketan ini, sediakan harga untuk yang "ala carte" alias satu-satu. 
misalnya: 1 blogpost: Rp sekian, 1 instagram Rp sekian, 1 youtube Rp sekian dsb.

Buat ratecard dengan beberapa halaman. Misalnya page 1 adalah foto terbaik kalian, terus page 2 tentang sejarah singkat kalian blogging, terus page 3 daftar harga yang ada paket dan juga alacarte nya, page 4 isinya semua social media, page 5 award kalo sudah punya, page 6 foto-foto lagi (ini format ratecard aku yah, boleh ditiru silahkan). Bebaskan kreasi kalian dalam mendesain dan juga mengatur halaman-halamannya. Semua harus kembali pada diri sendiri lagi.

Terus sizenya kalau bisa dibawah 10mb, karena beberapa company ada yang tidak bisa menerima email lebih dari 10mb (bahkan pernah 5mb!), jadi kan mudah yah, dikirim via mobile juga gak berat dan ergonomis banget lah!

Terakhir, update ratecard kalian sesering mungkin yang kalian bisa, kenapa? Ya kan kita terus berkembang, followers makin naik, traffic makin kenceng (amin), jadi harga pun bisa disesuaikan dengan semua kapasitas itu. Kalau ada brand yang email bisa langsung sergap balas kan :D



Yaaaaahhh, panjang kan, hahahaa, itulah sedikit berbagi pengalaman dan inspirasi tentang ratecard blogger semoga bisa memberikan dampak yang positif, dan bisa berguna :)

See you again~~

Comments

  1. Desain rate cart nya Rhea keren banget. LOVE ♡

    Postingan ini juga sangat membantu buat bikin rate cart.

    rima-angel.blogspot.co.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. thankyou rimaaaa, happy to hear that :D

      Delete
    2. Mau ikutan bikin tp masih merasa ga pantes, blogger newbie :D

      Delete
  2. makasih ka Gita penjelasannya!:D membantu banget, biar pun aku masih anak kemaren sore xD masih banyak yang harus dipahami nih soal per-blogger-an

    isthiutamid.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  3. Wah, thx bgt atas share ini. Jujur saja, aku sampe skr msh suka bgng kl tiba2 ada agency yg email dan tanya rate card. Ini lbh karena ga ada standar sih ya di Indonesia ttg blogger rate card. Jd kl dpt email ajakan kerja sama, pasti ribet tanya2 temen lg.

    Aku ada pertanyaan, ttg award itu. Apa sih yg km maksud ttg award di halaman profil rate card kamu?

    Many thanks!
    Fia
    www.fiarevenian.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama2, seneng bisa berguna tulisannya :) hehehe iyah bener mungkin karena di Indo pekerjaan full time blogger masih sangat jarang.
      Award itu biasanya kalau pernah menang lomba blog, atau pernah masuk majalah/tv dan publikasi lainnya ^^

      Delete
  4. Really usefull dear.... Terimakasih sudah posting ini yah... Aku bloggingnya masih senin kamis tergantung mood sih. Siapa tau mau jadi serius. Hihihihi...

    ReplyDelete
  5. Makasi Git udah sharing

    www.aloha-bebe.com

    ReplyDelete
  6. Saya nyasar ke blog ini. Tapi malah seneeeng karena dapat ilmu kece. Dari kemarin sering bertanya-tanya pada bola kristal #eh tentang ratecard yang menjual. Makasih :)

    ReplyDelete
  7. Hahaha bener banget nih rate card sering bikin galau sendiri, karena emang ngehargain diri itu susah hoho. Terimakasih sharingnya kak git :))

    ReplyDelete
  8. Makasih kak infonya. Sangat bermanfaat. :)

    ReplyDelete
  9. Kasih contoh dong gambarnya, haha

    ReplyDelete
  10. kak boleh tahu gak, kalau bounce rate itu apakah dilihat juga oleh para pengiklan atau agency2? soalnya pageview blog saya cukup tinggi dan itu real dari google, tapi bounce ratenya lumayan gede (90%)

    ReplyDelete

Form for Contact Page (Do not remove)